BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.925

+75 (+0,76%)

Penyaluran kredit solid, laba bersih BBCA tumbuh 48,6% pada 2023

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, membukukan laba bersih sebesar Rp48,6 triliun pada tahun buku 2023.

Perolehan laba bersih BBCA tumbuh 19,4% secara year-on-year (yoy) pada 2023. Pertumbuhan ini sejalan dengan kinerja pendapatan bunga bersih perseroan yang mencapai 17,5% yoy menjadi sebesar Rp75,4 triliun. Kemudian pendapatan nonbunga juga tumbuh 5,5% yoy menjadi sebesar Rp23,9 triliun.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BBCA, dalam keterangan resminya.

Kinerja BBCA pada 2023 didukung oleh meningkatnya volume kredit yang disalurkan hingga mencapai 15% yoy, menjadi sebesar Rp810,4 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit korporasi yang naik 15% yoy menjadi Rp368,7 triliun, kredit komersial naik 7,5% menjadi Rp126,8 triliun, kredit UKM naik 16% yoy menjadi Rp107,9 triliun, KPR naik 11,7% yoy menjadi Rp121,8 triliun, dan kredit konsumer naik 14,8% menjadi Rp198,8 triliun.

Dari sisi pendanaan, BBCA berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp1.102 triliun pada 2023, tumbuh 6% yoy. Kontribusi dana giro dan tabungan (CASA) pada periode ini tercatat 80% dari total DPK.

Pertumbuhan kredit tersebut juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio Loan at Risk (LAR) BBCA berada di level 6,9% pada akhir 2023, sementara pada 2022 berada di level 10,5%. Kemudian rasio kredit bermasalah perseroan juga terjaga di level 1,9% pada 2023. (KR)