Pembiayaan tumbuh 15,7% di 2023, BRIS lahap laba bersih Rp5,7 triliun
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, mencatatkan penyaluran pembiayaan hingga Rp240,32 triliun sepanjang tahun 2023, naik 15,7% year-on-year (yoy) dari Rp207,7 triliun.
Lonjakan pembiayaan ini membuat BRIS dapat membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,13% yoy menjadi Rp23,15 triliun, dari Rp20,47 triliun pada tahun 2022.
Sementara itu beban operasional yang lebih ramping, dari Rp10,79 triliun di tahun 2022 menjadi Rp9,57 triliun di tahun lalu. Hal ini membuat perseroan mencetak laba bersih yang lebih tinggi hingga 33,88% yoy menjadi Rp5,7 triliun.
Kinerja keuangan yang subur juga diikuti oleh posisi keuangan yang mantap, termasuk aset yang tumbuh 15,67% yoy menjadi Rp353,62 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) BRIS juga tercatat meningkat 12,35% yoy menjadi Rp293,78 triliun.
Untungnya, tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh BRIS dibarengi oleh perbaikan tingkat Non-Performing Financing (NPF). NPF kotor tahun 2023 turun menjadi 2,08%, sementara NPF bersih kini hanya 0,55%.
Hingga kini, BRIS masih tercatat sebagai anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan kepemilikan saham 51,47%. Berdasarkan data idnfinancials.com, BRIS menyumbang 17,5% dari total pendapatan konsolidasian BMRI atau sebesar Rp132,54 triliun. (ZH)