ISAT - PT. Indosat Tbk

Rp 2.400

+20 (+0,84%)

JAKARTA - Laba bersih PT Indosat Tbk (ISAT) melandai 4,6% menjadi Rp4,50 triliun pada 2023, meski pendapatannya naik 9,6%. Di sisi lain, cakupan jaringan perusahaan meluas seiring peningkatan jumlah Base Transceiver Station (BTS) 4G menjadi 179 ribu.

Dalam siaran pers yang dikutip Rabu (7/2), Reski Damayanti, Sekretaris Perusahaan ISAT menyampaikan penurunan laba disebabkan oleh sejumlah faktor. Beberapa di antaranya disebabkan penurunan pendapatan operasional lain-lain, kenaikan biaya penyusutan dan amortisasi, dan peningkatan biaya pemasaran.

ISAT membukukan pendapatan Rp51,22 triliun pada 2023, naik dari Rp46,75 triliun. Kontributor pendapatan terbesar dari lini bisnis seluler Rp43,74 triliun, diikuti MIDI Rp6,47 triliun, dan telekomunikasi tetap Rp1 triliun. Pada 2023, kontribusi lini bisnis seluler sebanyak Rp40,24 triliun, MIDI Rp5,72 triliun, dan telekomunikasi tetap Rp783,6 miliar.

Pelanggan perusahaan ini menurun 3,4 juta menjadi 98,8 juta dibandingkan tahun 2022 sebanyak 102,2 juta. Pendapatan rerata dari pengguna (Average Revenue Per User/ARBU) untuk pelanggan seluler naik menjadi Rp35,6 ribu, naik 5,3% dari Rp33,9 ribu. Rerata menit pemakaian turun menjadi 7,3 menit dari 11 menit. (LK)