GOTO - PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Rp 50

-50 (-100,00%)

JAKARTA. Grab Holdings, perusahaan ride-hailings terbesar di Asia Tenggara, kembali memulai pembicaraan penggabungan usaha (merger) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Kedua perusahaan tersebut telah memasuki diskusi tahap awal untuk sejumlah skenario merger, menurut laporan Bloomberg, mengutip sumber yang dekat dengan rencana tersebut. Salah satu skenario merger yang disebutkan, Grab akan mengakuisisi GOTO dengan menggunakan kas, saham, atau kombinasi keduanya.

Sumber tersebut juga menyebutkan GOTO telah membuka kemungkinan untuk merger, setelah memiliki CEO baru yang ditunjuk pada akhir tahun lalu yaitu Patrick Walujo. Adanya merger ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnis transportasi dan pengantaran makanan bagi Grab dan GOTO. Di samping itu, aksi merger juga diharapkan menekan kerugian masing-masing pihak atas kompetisi yang berkepanjangan.

Menurut data idnfinancials.com, pembicaraan rencana merger Gojek dan Grab telah dimulai pada September 2020 lalu. Saat itu bahkan rencana merger kedua unicorn tersebut, akan mendapat dukungan pendanaan dari Masayoshi Son, Founder dan CEO SoftBank.

Namun di akhir 2020, Gojek memutuskan untuk merger dengan unicorn e-commerce Tokopedia menjadi satu entitas sebagai GoTo Group. Merger tersebut dilanjutkan dengan aksi Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, dengan menghimpun dana segar Rp13,73 triliun pada April 2022.

Pada November 2022 lalu, Tokopedia juga telah menerima investasi senilai US$1,5 miliar dari TikTok, platform social-commerce milik ByteDance. Merger ini menandai kembalinya layanan e-commerce TikTok Shop ke Indonesia.

Sebagai catatan, harga saham GOTO telah anjlok 77,13% atau 290 poin ke level Rp86 per saham, terhitung sejak IPO. Investor publik masih mendominasi kepemilikan saham GOTO, dengan persentase sebanyak 77,93%. (KR)