BNLI - PT. Bank Permata Tbk

Rp 1.080

-10 (-0,92%)

JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih Rp2,5 triliun di 2023, naik 28,41% dari laba tahun 2022 sebesar Rp2,01 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan penyaluran kredit kepada pihak ketiga, yang tumbuh 3,29% menjadi Rp130,72 triliun, dari tahun sebelumnya Rp126,55 triliun.

Menurut data idnfinancials.com Kamis (15/2), pendapatan bersih (bunga dan syariah) BNLI pada 2023 naik 9,80% menjadi Rp9,61 triliun, Rp8,76 triliun pada 2022. Sementara itu pendapatan operasional perseroan naik menjadi Rp1,95 triliun pada 2023, dari Rp1,80 triliun pada 2022.

Kontribusi pendapatan bunga dan pendapatan syariah BNLI antara lain, kredit yang disalurkan yang mencapaiRp10,87 triliun. Kemudian efek untuk tujuan investasi Rp2,18 triliun, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Rp1,6 triliun, penempatan pada Bank Indonesia (BI) dan bank lain Rp1,06 triliun, giro pada BI Rp94,57 miliar, aset kuangan yang diperdagangkan Rp81,71 miliar, tagihan akseptasi dan trade finance Rp75,83 miliar, serta lainnya Rp59,58 miliar.

Sepanjang 2023, BNLI mengumpulkan simpanan dari nasabah antar lain, giro Rp64,16 triliun, tabungan Rp39,32 triliun, deposito berjangka Rp84,88 triliun. Pada 2022, simpanan dalam bentuk giro tercatat sebesar Rp71,57 triliun, tabungan Rp41,75 triliun, dan deposito berjangka Rp81,91 triliun. (LK)