Telkomsat Investasi Rp3,5 T Satelit Merah Putih 2, Jasindo Jamin Penuh
JAKARTA. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyebut nilai investasi satelit Merah Putih 2 yang mencapai Rp3,5 triliun ditanggung penuh oleh perusahaan.
"[Nilai pertanggungannya] kurang lebih seperti itu," kata Brellian Gema Widayana, Sekretaris Perusahaan Jasindo, Jumat (23/2/2024).
Jasindo menjadi risk management partner untuk Telkom Indonesia atas perlindungan risiko satelit Telkomsat Merah Putih 2. Risiko yang dijamin yakni pada saat peluncuran dan risiko pada saat In-Orbit.
Lukman Hakim Abd. Rauf, Direktur Utama PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dalam kesempatan terpisah menuturkan total investasi yang dikucurkan termasuk pembangunan sisi stasiun bumi mencapai Rp3,5 triliun. Satelit Merah Putih 2 telah dibangun sejak akhir 2021 lalu.
"Customer paling signifikan adalah para VSAT operator. Jadi sampai sekarang, sudah cukup banyak VSAT operator yang menyatakan keinginan menjadi customer kami, dan sudah ada 5 di antara mereka yang nanti pada saatnya akan kami announce ke media yang sudah siap untuk kontrak dalam waktu dekat,” kata Lukman dalam setelah peluncuran dari Cape Canaveal, AS, Rabu (21/2/2024).
Menurut dia, peluang terbesar dari satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) untuk mendukung broadband ini adalah pengguna telekomunikasi yang berada di lautan terutama yang berjarak di atas 15 kilometer dari bibir pantai. Telkomsat juga mengincar pelanggan dari wilayah tambang, serta daerah terdepan dari Indonesia yang tidak ekonomis dilayani dengan teknologi home wireless internet maupun jaringan kabel optik.
Lukman menyebutkan, Satelit Merah Putih dijadwalkan memasuki Orbit pada 3 Maret 2024 mendatang. Selanjutnya akan digelar solar panel serta menghubungkan ke sistem stasiun bumi. Targetnya pada April 2024 mendatang dapat digunakan.
Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom Indonesia (TLKM) menuturkan satelit ini menjadi unit ketiga milik perusahaan yang sedang beroperasi. Berbeda dengan 2 satelit sebelumnya yang sudah digunakan, teknologi Satelit Merah Putih 2 difokuskan untuk broadband.
"Satelit ini ke-11 yang pernah dimiliki Telkom. Namun ini pertama yang menggunakan broadband, ini menambah konektivitas broadband di Indonesia terutama di wilayah terpencil termasuk di laut," katanya.
Satelit Merah Putih 2 yang menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT) akan berada di atas Kalimantan. Jangkauan satelit ini sepertiga wilayah bumi, namun demikian Telkom menyatakan hanya memfokuskan untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Ririek menyebutkan, perusahaan akan melihat perkembangan bisnis Telkomsat terlebih dahulu. Langkah ini perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk membangun satelit baru ke depannya.
Disebutkan juga, pada saat bersamaan, Telkomsat juga mengambil perjanjian dengan salah satu operator satelit yang meluncurkan Satelit Merah Putih 2B. Satelit yang menggunakan izin dari negara lain itu, seluruh kapasitasnya akan dikelola oleh Telkomsat. Meski menyebut menjualkan untuk mitra atas kapasitas Satelit Merah Putih 2B, Ririek tidak mendetailkan kapasitas dari satelit ini termasuk nilai bisnis yang berpotensi diraih Telkomsat. (PP)