Tugu Insurance (TUGU) optimistis mampu tingkatkan hasil underwriting
JAKARTA. Laba komprehensif [KR1] PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) melonjak lebih dari 200% pada Desember 2023 dari capaian tahun 2022, menjadi Rp1,29 triliun.
Mengacu kepada laporan keuangan yang belum diaudit[KR2] , laba komprehensif TUGU melonjak menjadi Rp1,29 triliun. Tumbuh 234,45% dari Rp386,28 miliar pada akhir 2022 lalu.
Tatang Nurhidayat, Presiden Direktur TUGU, menyebutkan berdasarkan pencatatan akhir Desember 2023, perseroan diperkirakan telah berhasil memperoleh hasil underwriting sebesar Rp746,99 miliar.
"Kami mensyukuri bahwa pencatatan hasil underwriting kami di triwulan III-2023 mencapai Rp524,82 miliar naik 6% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, adapun bila dari pencatatan akhir Desember 2023 diperkirakan telah berhasil memperoleh Rp746,99 miliar," kata Tatang, dikutip Jumat (24/2/2024).
Sementara itu, dilihat dalam laporan triwulan yang diterbitkan perusahaan. Capaian underwriting TUGU ini jika dibandingkan Desember 2022 juga mengalami pertumbuhan. Tercatat pada periode 2022 lalu, underwriting TUGU mencapai Rp736,05 miliar.
Menurut Tatang, TUGU telah memiliki eksistensi 42 tahun di kancah perasuransian nasional dengan penyediaan produk maupun layanan asuransi umum. Ini menjadi salah satu bukti atas komitmen kami dalam menjaga proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengelompokkan berbagai tingkat profil risiko secara cermat serta memastikan penerapan prudent underwriting yang berkelanjutan.
Lonjakan laba TUGU ini, ditopang oleh laba usaha asuransi yang mencapai Rp562,5 miliar dan hasil lain Rp1 triliun. Hasil lain ini sendiri merupakan pembayaran oleh Citibank atas gugatan perusahaan di Hong Kong. Gugatan perdata itu mengacu kepada perkara Final Appeal No. 11 of 2022 (Civil), on Appeal from CACV No. 548 of 2018.
Sementara itu, dalam laporan keuangannya yang sama tercatat pendapatan premi bruto perusahaan mencapai Rp4,7 triliun, mencatat peningkatan sebesar 24,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp3,76 triliun.
Di sisi sisi liabilitas yang ditanggung oleh TUGU juga mengalami peningkatan sebesar 16,5%, menjadi Rp9,03 triliun, dibandingkan dengan Rp7,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, ekuitas perusahaan mencapai Rp6,6 triliun pada akhir tahun 2023, menunjukkan kenaikan sebesar 18,9% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp5,6 triliun.
Total aset yang dimiliki oleh TUGU per 31 Desember 2023 mencapai Rp15,7 triliun, mengalami peningkatan sebesar 17,5% dari Rp13,3 triliun. Perinciannya menunjukkan bahwa aset investasi meningkat 31,5% menjadi Rp7,5 triliun dari Rp5,7 triliun. Sementara aset bukan investasi mencapai Rp8,1 triliun, naik sebesar 7,02% dari Rp7,6 triliun pada akhir tahun 2022.
Dilihat pada sisi Risk Based Capital (RBC), TUGU mencatatkan tingkat solvabilitas mencapai 570,12% pada 31 Desember 2023. Rasio RBC ini menunjukkan peningkatan signifikan dari 470,02% yang tercatat pada akhir tahun 2022. Capaian ini juga jauh di atas regulasi OJK yang menetapkan RBC minimal perusahaan asuransi adalah 120%. (PP)