Garuda Indonesia akan digabung ke InJourney
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diketahui tengah menjajaki penggabungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menjadi anak usaha PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata.
Tumpal Manumpak Hutapea, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama GIAA, menyampaikan hingga saat ini proses diskusi terkait penjajakan berlangsung intensif. "Perusahaan memandang positif dan mendukung rencana tersebut, yang tentunya dilandasi kajian dan assessment yang prudent terhadap outlook bisnis perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (26/2).
Pihaknya tengah mengkaji berbagai aspek substantif terkait rencana penggabungan tersebut, termasuk keberlanjutan bisnis dengan Kementerian BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Akhir pekan lalu (23/2), saham GIAA terkoreksi Rp1 dari Rp67 menjadi Rp66 per saham hingga penutupan perdagangan saham. Harga saham emiten ini ditransaksikan pada harga tertinggi Rp69 dan terendah Rp66 per lembar.
Volume saham diperdagangkan 118,78 juta dalam 1.648 kali senilai Rp8 miliar. Penurunan saham emiten ini disertai lebih banyak aksi jual saham oleh investor asing. Foreign sell tercatat 49,03 juta dan foreign buy 12,36 juta. Market capitalisation-nya tercatat sebesar Rp6,03 triliun. (LK)