ESSA - PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rp 815

-5 (-0,61%)

JAKARTA - Kinerja PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) terperosok sepanjang 2023, dibandingkan capaian yang cemerlang di tahun 2022. Pendapatan dan laba bersih emiten ini masing-masing terkoreksi 5,85% dan 75,06% dari tahun 2022.

Berdasarkan data idnfinancials.com, ESSA membukukan pendapatan sebesar US$344,96 juta pada 2023, turun dari US$731,49 juta di tahun 2022. Laba kotor perseroan tercatat sebesar US$103,17 juta, anjlok 69,75% dari US$341,16 juta pada 2022. Sementara itu laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk US$34,61 juta pada 2023, turun dari US$ 138,84 juta pada 2022.

Pada 2021, pendapatan ESSA tercatat US$303,43 juta, laba kotor US$110,28 juta, dan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk US$13,96 juta.

Kontributor pendapatan utama masih dari penjualan amonia ke pihak berelasi, yang tercatat sebesar US$299,68 juta pada 2023, diikuti penjualan LPG ke pihak ke tiga US$41,48 juta, dan jasa pengolahan US$3,79 juta.

Penurunan kinerja ESSA ditengarai pada respons investor di pasar modal. Kemarin (27/2), harga tertinggi saham emiten ini Rp520 dan terendah Rp505 per lembar. Saham emiten ini ditutup pada harga Rp510, stabil dengan harga penutupan transaksi saham di awal pekan (26/2). (LK)