GOTO - PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Rp 69

+1 (+1,00%)

JAKARTA - PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya angkat bicara mengenai akuisisi Tokopedia oleh raksasa platform video dari Tiongkok, TikTok.

Dilaporkan bahwa TikTok telah resmi mengakuisisi 38.198.745 saham baru Tokopedia, setara dengan 75,01% saham, senilai US$1,84 miliar. Nilai tersebut terdiri dari harga total saham baru sebesar US$840 juta dan promissory note senilai US$1 miliar.

Sebelum transaksi, nilai 100% saham Tokopedia hanya setara dengan US$606 juta, setara dengan Rp9,4 triliun. Dengan jumlah saham mencapai 12.726.215 lembar, harga saham per lembar Tokopedia mencapai Rp739,3.

Perlu diketahui, harga pembelian saham Tokopedia oleh TikTok ditetapkan pada Rp747,87 per lembar, atau 1,14% lebih tinggi dari nilai pasar.

Berdasarkan pemaparan GOTO pada Paparan Publik Insidentil hari ini (28/2), kini GOTO hanya mengontrol 24,99% saham Tokopedia. Menurut Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO, aksi dekonsolidasi ini membuat perseroan tidak lagi terus menggelontorkan dana untuk Tokopedia.

Disebutkan pula bahwa tidak hanya GOTO dapat berhemat, namun GOTO dapat mencetak pendapatan berulang dari Tokopedia, dalam bentuk e-commerce service fee.

"GOTO akan menerima e-commerce service fee secara kuartalan, yang dihitung dari persentase fee yang berjenjang dan GMV (Gross Merchandise Value) Tokopedia pascaintegrasi dengan TikTok," jelas Jacky Lo, Direktur Keuangan GOTO, pada kesempatan yang sama.

Hingga Q3 2023, GMV Tokopedia diproyeksikan mencapai US$2,9 miliar. Maka, e-commerce service fee yang dicatakan GOTO dapat mencapai US$11,4 juta per kuartal. "E-commerce fee ini akan bertumbuh sejalan dengan Tokopedia," sambung Lo.

Walujo kemudian menambahkan bahwa dengan adanya pendapatan berulang per kuartal di tahun berikutnya, GOTO kini dapat berfokus mengembangkan segmen on-demand service.

Menurut Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur On-Demand Services GOTO, unit bisnis on-demand service dilaporkan telah membantu menghasilkan EBITDA-yang-disesuaikan positif pada Q4 2023, kali pertama sejak GOTO melantai di bursa.

Namun, berdasarkan keterbukaan informasi GOTO akhir Januari lalu, akan tercatat kerugian tambahan hingga Rp80,3 triliun akibat dekonsolidasi Tokopedia di Laporan Keuangan GOTO, karena adanya pembalikan goodwill reversal.

"Namun, hal ini hanya proses pencatatan standar akuntansi; tidak mengganggu arus kas dan tidak mencerminkan kinerja operasional perseroan," ujar R. A. Koesoemohadiani, Corporate Secretary GOTO, meyakinkan publik.

Sebagai informasi, progres integrasi TikTok dan Tokopedia dilaporkan sudah hampir rampung. "Kemitraan TikTok dan Tokopedia akan siap dalam waktu 1,5 bulan ke depan," ungkap Walujo.

Untuk menaati peraturan pemerintah, TikTok hanya akan berperan dalam proses promosi produk, sedangkan proses transaksi akan ditangani oleh sistem elektronik (back-end) dari Tokopedia. (ZH)