Tahun ini, ADRO alokasikan belanja modal hingga US$ 700 juta
JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengalokasikan belanja modal sekitar US$600 juta sampai US$700 juta untuk tahun 2024. Pada tahun 2023, emiten ini mengucurkan belanja modal US$ 648,3 juta.
Dalam paparan publik yang dikutip Jumat (1/3), belanja modal ADRO akan diinvestasikan pada sejumlah proyek di kawasan industri di Kalimantan Utara (Kaltara). Tahun ini, peseroan memproyeksikan volume penjualan tembus 65-67 juta ton, yang mencakup 61-62 juta ton batu bara termal dan 4,9-5,4 juta ton batu bara metalurgi dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Untuk tahun 2023, realisasi belanja modal naik 53% dari tahun 2022 sebesar US$424 juta. Belanja modal diperuntukkan membeli dan mengganti alat-alat berat, dan tongkang. Selain itu, dikucurkan untuk investasi awal pada smelter aluminium di Kaltara, termasuk fasilitas pendukung dan infrastrukturnya.
Sepanjang 2023, ADRO membukukan laba bersih sebanyak US$1,86 juta, turun 34,51% dari periode serupa tahun 2022 yang mencapai US$2,83 juta. Laba usaha perseroan turun 50% menjadi US$2,15 juta dari US$4,30 juta. Sementara itu pendapatannya terkoreksi 20% menjadi US$6,51 juta dari US$8,10 juta. (LK)