DGNS - PT. Diagnos Laboratorium Utama Tbk

Rp 200

-2 (-1,00%)

JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), emiten penyedia jasa laboratorium kesehatan milik PT Bundamedik Tbk (BMHS), membukukan kerugian sebesar Rp13,65 miliar pada tahun 2023.

Ini merupakan kerugian pertama yang dialami oleh DGNS sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021 lalu. Menurut data idnfinancials.com, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp12,66 miliar pada 2022 dan Rp64,3 miliar pada 2021.

Kerugian DGNS pada 2023 sejalan dengan kinerja pendapatan yang hanya mencapai Rp145,69 miliar. Pendapatan perseroan di periode ini turun 24,5% dari kinerja pendapatan pada 2022, yang mencapai Rp192,88 miliar.

Sebagian besar pendapatan DGNS pada 2023 berasal dari pihak berelasi, meliputi referensi dari dokter dan klien korporasi, yang mencapai Rp98,6 miliar. Sementara itu sisanya berasal dari pihak ketiga.

Dari sisi aset, total aset DGNS pada 2023 meningkat 13% menjadi sebesar Rp271,47 miliar. Sementara itu total ekuitasnya turun 6,8% menjadi sebesar Rp195,59 miliar.

Sebagai catatan, DGNS melaksanakan IPO pada 15 Januari 2021. Dalam penawaran umum yang digelar, perseroan melepas 250 juta lembar saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar sebanyak Rp50 miliar. (KR)