PermataBank dorong pertumbuhan fee-based income tahun ini
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI), lebih populer dikenal dengan PermataBank, menargetkan peningkatan pendapatan lewat pertumbuhan fee-based income di tahun 2024. Pada tahun 2023, PermataBank melaporkan kontribusi fee-based income terhadap total pendapatan sebesar 16%.
Menurut Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank, perseroan menargetkan pertumbuhan fee-based income dari semua segmen konsumen, baik lewat transaksi online maupun offline.
“Dengan dukungan Bangkok Bank, kami dapat fokus menyediakan layanan trade finance, project finance, dan transaction banking, di mana produk-produk ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan fee-based income PermataBank,” jelas Rusli lebih lanjut pada Konferensi Pers Paparan Publik PermataBank hari ini (7/3).
Pada tahun 2024 dan tahun-tahun ke depan, PermataBank menargetkan untuk meningkatkan porsi fee-based income pada total pendapatannya. Hingga Desember 2023, fee-based income telah menyumbang 16% total pendapatan. “Kami, di tahun-tahun berikutnya, menargetkan untuk mencapai kontribusi lebih dari 20%,” sambung Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan Bank Permata.
PermataBank kini dikendalikan oleh Bangkok Bank, bank asal Thailand, dengan porsi kepemilikan sebesar 98,7%. Dengan hubungan ini, PermataBank telah mampu menawarkan layanan transaksi antarnegara untuk para nasabahnya.
Sebagai catatan, dengan porsi kepemilikan lebih dari 95%, PermataBank berencana untuk terus berdiskusi dan mendorong Bangkok Bank untuk meningkatkan tingkat free float sahamnya. Hal ini terkait dengan perusahaan publik yang harus mencatatkan level free float minimum sebesar 5%, menurut peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI). (ZH)