BNLI - PT. Bank Permata Tbk

Rp 1.080

-10 (-0,92%)

JAKARTA - Setelah mencatatkan pertumbuhan kredit yang tipis di tahun 2023, PT Bank Permata Tbk (BNLI) kembali memasang target moderat pada pertumbuhan kredit tahun 2024 sebesar 7% hingga 9%.

Berdasarkan Paparan Publik PermataBank hari ini (7/3), BNLI mencatatkan pertumbuhan kredit 4,3% year-on-year (yoy), mencapai Rp142,2 triliun pada akhir Desember 2023. Dengan target tersebut, PermataBank memproyeksikan distribusi kredit maksimal Rp155 triliun pada akhir tahun ini.

Kredit korporasi dan komersial mendominasi capaian kredit, naik 6,1% yoy menjadi Rp92,7 triliun, diikuti oleh kredit konsumsi dan UKM, yang juga tumbuh 4,8% yoy menjadi Rp48,6 triliun.

Menurut Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan BNLI, untuk tahun 2024, PermataBank akan fokus meningkatkan kredit pada segmen komersial dan UKM. "Kedua segmen ini yang akan menjadi growth engine untuk pertumbuhan kredit kami ke depannya," sambungnya.

Di tengah tingginya suku bunga acuan The Fed yang masih berkisar di atas 5% dan Bank Indonesia di angka 6%, PermataBank tampak optimis bahwa suku bunga dan kondisi ekonomi dalam negeri akan membaik di semester II 2024.

"Memang persaingan suku bunga itu salah satu challenge yang terbesar untuk bank," sambung Ahmad. Menurut Josua Pardede, Chief Economist PermataBank, dan Permata Institute of Economic Research (PIER), Bank Indonesia diperkirakan menurunkan suku bunga BI rate menjadi 5,50% pada paruh kedua 2024.

"Dengan adanya proyeksi suku bunga akan turun di semester II tahun 2024, kami berusaha untuk meningkatkan fee-based income [dalam pendapatan kami]," tambah Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank. (ZH)