Kerugian bisnis melebar, Sepatu Bata lepas aset senilai Rp64 miliar
JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah menjual asetnya berupa lahan dan bangunan miliknya di Jakarta Selatan yang bernama Graha Bata, dengan nilai transaksi sebesar Rp64 miliar.
Manajemen BATA menyampaikan aset tersebut sebelumnya dipakai sebagai kantor pusat dan administrasi perseroan. Namun belakangan ini, cukup banyak ruangan gedung yang kosong, seiring dengan berkurangnya jumlah karyawan perseroan.
Dalam keterangan resminya, Manajemen BATA berharap pelepasan aset tersebut dapat meminimalisasi risiko atas aset nonproduktif yang tidak berkontribusi maksimal bagi kinerja perseroan. Selain itu, kata Manajemen BATA, dana hasil penjualan aset dapat meningkatkan likuiditas perseroan dan menurunkan beban keuangan perseroan.
Pihak pembeli dalam transaksi tersebut adalah PT Simatupang Jaya Realty (SJR). Manajemen BATA menegaskan bahwa perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan SJR.
Menurut data idnfinancials.com, membukukan kerugian sebesar Rp20,44 miliar pada tahun buku 2022. Pada sembilan bulan pertama (9M) 2023, kerugian perseroan meningkat hampir 3 kali lipat menjadi Rp80,65 miliar.
Sementara itu liabilitas perseroan pada 9M 2023 meningkat 10% menjadi Rp445,06 miliar, dari posisi akhir periode 2022 yang tercatat sebesar Rp404,3 miliar. (KR)