JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kenaikan impor pada Februari 2024 sebanyak 15,84% menjadi US$18,44 miliar dari Februari 2023 sebesar US$15,91 miliar. Dibandingkan impor Januari 2024 sebesar US$18,49 miliar, maka impor Februari 2024 turun 0,29%.

Data BSP yang dikutip Senin (18/3), impor migas Februari 2024 terdiri atas migas US$2,97 miliar, yang mencakup minyak mentah US$842,2 juta dan hasil minyak US$2,13 miliar. Impor nonmigas US$15,46 miliar. Di Februari 2023, impor migas tercatat US$2,40 miliar, yang terdiri atas impor minyak mentah US$528,1 juta dan hasil minyak US$1,87 miliar. Impor nonmigas tercatat US$13,51 miliar.

Menurut asal negara, impor Indonesia terbanyak  dari 13 negara sebesar US$12,33 miliar, yang mana impor dari Tiongkok US$5,95 miliar, diikuti negara-negara di ASEAN US$2,90 miliar, dan Jepang US$1,16 miliar.

Impor dari Tiongkok dan negara kawasan ASEAN cenderung naik dalam setahun terakhir,kecuali Jepang. Pada Februari 2023, impor dari Tiongkok US$4,03 miliar, ASEAN US$2,48 miliar, dan Jepang US$1,40 miliar. (LK)