Graha Layar Prima kembali mengalami kerugian Rp13,65 miliar
JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), emiten pengelola jaringan bioskop CGV, membukukan kerugian sebesar Rp13,65 miliar sepanjang tahun buku 2023. Hal ini melanjutkan reli kerugian yang dialami oleh perseroan sejak 2020.
Menurut data idnfinancials.com, BLTZ hanya membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,06 triliun pada 2023. Pendapatan perseroan hanya naik 0,3% year-on-year (yoy) atau dari tahun sebelumnya, yang mencapai Rp1,05 triliun.
Di sisi lain, BLTZ melakukan efisiensi di sejumlah beban operasionalnya pada 2023. Hal ini terlihat dari penurunan beban pokok pendapatan perseroan hingga 4,9% yoy menjadi Rp615 miliar. Kemudian beban penjualan turun 27,7% yoy menjadi 1,43 miliar, biaya keuangan turun 3% menjadi Rp128 miliar, serta kerugian selisih kurs turun 91% menjadi Rp2,88 miliar.
Berdasarkan segmen usaha, lini bisnis bioskop masih menjadi kontributor utama pendapatan BLTZ, dengan angka pendapatan mencapai Rp665,87 miliar. Kemudian pendapatan dari bisnis makanan dan minuman menyumbang Rp324,3 miliar, acara dan iklan Rp71,19 miliar, serta lisensi dan manajemen Rp100,3 juta.
Menurut data idnfinancials.com, kerugian yang dialami BLTZ pada 2023 merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2020, kerugian perseroan mencapai Rp445,8 miliar, kemudian pada 2021 mencapai Rp265 miliar, dan pada 2022 mencapai Rp58,87 miliar. (KR)