ASSA - PT. Adi Sarana Armada Tbk

Rp 660

+5 (+0,76%)

JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), penyedia solusi transportasi, mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 425% year-on-year (yoy) walaupun bisnis jasa pengiriman AnterAja terlihat lesu.

Berdasarkan siaran pers yang dikutip hari ini (1/4), kinerja ASSA ditopang oleh tiga pilar bisnis lainnya, yaitu corporate rental, end-to-end logistic, dan used car trading platform di bawah anak usahanya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC).

Jika dilihat di Laporan Keuangan 2023, pendapatan ASSA turun hingga 24% yoy menjadi Rp4,4 triliun. Pada tahun 2022, ASSA berhasil mencatatkan pendapatan hingga Rp5,9 triliun. Untungnya, beban pokok pendapatan juga ikut turun 31% yoy menjadi Rp3,3 triliun.

Dibandingkan dengan jasa pengiriman yang hanya mencatatkan pendapatan Rp1,4 triliun dari Rp3,15 triliun di tahun 2022, ASSA terlihat berfokus pada peningkatan corporate rental. Lini bisnis yang mencakup penyewaan kendaraan, autopool, dan sewa juru mudi ini mencatatkan peningkatan pendapatan 7% yoy menjadi Rp1,8 triliun.

Namun, peningkatan pendapatan hampir di semua lini bisnis perseroan tidak dapat menahan turunnya pendapatan ASSA di tahun 2023. Untungnya, efisiensi beban penjualan serta beban umum dan administrasi kemudian juga membantu menopang laba usaha perseroan.

Pada akhirnya, ASSA mencetak peningkatan laba bersih tahunan hingga 425% yoy menjadi Rp19,4 miliar di akhir 2023, dari Rp3,7 miliar yang tercatat pada tahun 2022.

“Kami telah berhasil membukukan profitabilitas yang jauh lebih baik di 2023 dengan fokus pengembangan di bisnis mid-mile, efisiensi di last mile Anteraja, hingga diikuti oleh pertumbuhan dari setiap pilar bisnis kami yang lain, mulai dari rental kendaraan sampai penjualan kendaraan bekas," tutup Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto. (ZH)