Laba naik 66%, CLEO siap ekspansi pabrik di luar Jawa
JAKARTA - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum dalam kemasan di bawah Grup Tanobel, membukukan lonjakan laba bersih 66% year-on-year (yoy) di akhir 2023 menjadi Rp324,09 miliar.
Peningkatan signifikan laba bersih tahun 2023 dipicu oleh kenaikan penjualan konsolidasian yang, menurut Laporan Keuangan CLEO 2023, mencapai Rp2,09 triliun. Angka ini bertumbuh 25% yoy dari Rp1,67 triliun penjualan yang tercatat pada tahun 2022.
"Keberhasilan CLEO terus tumbuh dobel digit selama beberapa tahun terakhir ini didukung oleh integrasi ekosistem bisnis Perseroan, sehingga lebih efektif dan efisien," sebut Melisa Patricia, CEO dari CLEO, lewat keterbukaan informasi hari ini (2/4).
Perlu diketahui, penjualan perseroan masih tetap didominasi oleh penjualan ke pihak ketiga, yang mencakup 99% total pendapatan tahun 2023, sama seperti tahun 2022. Penjualan air minum dalam kemasan botol tercatat mencapai Rp1,1 triliun, diikuti oleh bukan botol sebesar Rp944,07 miliar dan lain-lain sejumlah Rp34,74 miliar.
Hingga kini, CLEO memiliki 31 pabrik, terbanyak di antara produsen AMDK lainnya di Indonesia. Berdasarkan siaran pers hari ini (2/4) pun, perseroan dilaporkan telah menyiapkan belanja modal (capex) sejumlah Rp450 miliar untuk tahun 2024, yang akan dialokasikan untuk ekspansi pabrik baru di luar Pulau Jawa.
"Akan digunakan untuk penambahan pabrik baru (di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru), pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi," jelas manajemen CLEO lebih lanjut. (ZH)