PTRO - PT. Petrosea Tbk

Rp 18.900

+50 (+0,27%)

JAKARTA - PT Petrosea Tbk (PTRO), perusahaan jasa pertambangan dan EPC terintegrasi, melaporkan perolehan kontrak jasa penambangan terbaru dengan PT Singaraja Putra Tbk (SINI) senilai US$511,45 juta.

Berdasarkan siaran pers yang dikutip hari ini (3/4), term sheet perjanjian jasa penambangan telah ditandangani oleh PTRO dan PT Pasir Bara Prima, anak usaha SINI, pada 27 Maret 2024 lalu.

Kontrak tersebut akan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dan produksi batubara di area tambang perusahaan di Kapuas, Kalimantan Tengah.

"Estimasi lapisan tanah penutup sebesar 240 juta BCM dan produksi batubara sebesar 26,4 juta ton," sambung manajemen Petrosea.

Perjanjian jasa penambangan ini disebutkan akan berlangsung selama 9 tahun ke depan, hingga tahun 2032. "Ini merupakan salah satu wujud nyata dari ekspansi bisnis Petrosea yang mulai merambah ke area Kalimantan Tengah," ungkap manajemen PTRO.

Secara kinerja, PTRO merekam pendapatan naik 21,27% year-on-year (yoy) menjadi US$577,62 juta di akhir 2023. Namun, beban yang membengkak membuat laba bersihnya merosot jauh nyaris 70% yoy menjadi hanya US$12,44 juta dari US$41,17 juta di tahun 2022.

Dari segi performa saham, setelah resmi diakuisisi Prajogo Pangestu lewat PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Februari lalu, harga saham Petrosea cenderung melandai, mencapai Rp4.100 per lembar di akhir perdagangan kemarin (2/4).

Namun, hingga akhir sesi pagi Bursa Efek Indonesia hari ini (3/4), PTRO menunjukkan geliat naik sekitar 7% menjadi Rp4,380 per lembar. (ZH)