Dongkrak kinerja, INOV usul tambah lini usaha
JAKARTA - PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) berencana menambah lini bisnis guna mendongkrak kinerja pendapatan. Emiten ini mencatatkan rugi Rp27,55 miliar di tahun 2023, lebih rendah dari rugi tahun 2022 sebanyak Rp36,39 miliar.
Jae Hyuk Choi, Direktur Utama INOV, menyampaikan penambahan kegiatan usaha guna memperkuat posisi keuangan perusahaan di masa mendatang. "Rencana ini masih dalam bentuk usulan untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada (22/5)," katanya dikutip dalam keterbukaan informasi, Jumat (5/4).
Dalam RUPS itu nantinya akan dibahas studi kelayakan tentang perubahan kegiatan usaha, termasuk persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar (AD) perusahaan.
Merujuk AD per 24 Agustus 2021, kegiatan usaha emiten ini antara lain, pengolahan industri non woven bukan tenun dan pengolahan serat stable buatan seperti, poliamid, polyster, rayon, viscose, akrilik, dan selulosa asetat.
Setelah usulan penambahan kegiatan usaha itu disetujui pemegang saham, nantinya kegiatan usaha INOV yang bertambah yakni, pengolahan industri pemulihan non material, pembuatan bantal, industri furnitur bukan kayu dan rotan, serta industri persiapan serat tekstil.
Per Desember 2023, penjualan INOV tercatat Rp600,21 miliar, turun 13,20% dari penjualan tahun 2022 sebesar Rp691,53 miliar. Kontribusi pendapatan emiten ini terbanyak dari Pulau Jawa Rp519,68 miliar, Pulau Sumatera Rp47,51 miliar, dan Pulau Sulawesi Rp33 miliar. (LK)