DGNS akan rights issue untuk ambil alih Asa Ren
JAKARTA - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) akan melakukan rights issue maksimum 921 miliar saham baru bernominal Rp 25 per lembar. Dengan harga pelaksanaan Rp 505, maka nilai transaksi ini Rp 465,10 miliar.
Dalam prospektus singkat dikutip Kamis (18/4), rencana aksi korporasi ini menunggu persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar Jumat (19/4). Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan mengambil alih 97,97% saham Asa Ren Pte Ltd via setoran modal selain uang (inbreng), pembelian saham Asa Ren dari pemegang saham Asa Re, dan penambahan modal kerja perusahaan.
Rencana pengambilalihan saham Asa Ren senilai US$ 24,10 juta atau setara Rp 357,89 miliar dengan nilai kurs Rp 14.850 per US$ 1. Rinciannya yakni, nilai transaksi inbreng Rp 322,10 miliar (US$ 21,69 juta) dan pembelian saham sebesar Rp 35,78 miliar (US$ 2,41 juta).
Asa Ren diketahui sebagai perusahaan penelitian dan pengembangan eksperimental dalam bidang medis. Perusahaan ini berbadan hukum Singapura, didirikan pada 1 Maret 2021, yang memiliki anak usaha PT Asa Ren Global Nusantara (ARGN). Pasca akuisisi, anak usaha Asa Ren ini akan menjadi anak usaha DGSN.
Saat ini, pemilik saham DGSN antara lain, PT Bunda Investama Indonesia 38,80%, PT Bundamedik Tbk (BMHS) 41,20%, dan masyarakat 20%. Pasca rights issue, DGSN akan miliki 99,43% saham Asa Ren.
Nilai transaksi tersebut setara 182,98% dari total ekuitas DGNS per Desember 2023 sebesar Rp 195,59 miliar. (LK)