PRDA - PT. Prodia Widyahusada Tbk

Rp 2.780

-10 (-0,36%)

JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), perusahaan yang membawahi jaringan laboratorium Prodia, menganggarkan Rp155,6 miliar untuk dibagikan kepada pemegang sahamnya sebagai dividen tunai.

Jumlah ini setara dengan 60% laba bersih Prodia pada tahun 2023. Tahun lalu, PRDA mencatatkan laba bersih yang menurun 30,2% yoy, dari Rp371,6 miliar menjadi hanya Rp259,3 miliar di akhir Desember 2023.

Laba bersih tahun 2023 ini sedikit lebih rendah dari Rp268,7 miliar yang tercatat di tahun 2020. Sejak tahun lalu, Prodia memang masih mencatatkan normalisasi pendapatan dan laba bersih pascapandemi COVID-19.

"Normalisasi terjadi karena kenaikan biaya operasional dan pertumbuhan pendapatan yang lemah di tahun 2023," ungkap manajemen dalam Paparan Publik Prodia pada hari ini (18/4).

Berdasarkan Laporan Keuangan 2023, pendapatan PRDA memang hanya meningkat 2% yoy menjadi Rp2.22 triliun dari 2,18 triliun di tahun 2022.

Terkait dengan rencana pembagian dividen, dengan jumlah saham terdaftar 937,5 juta lembar, maka dividen per saham ditetapkan sebesar Rp165,97.

Kemudian, mengikuti kinerja laba bersihnya, alokasi dividen per saham untuk tahun buku 2023 ini juga merupakan jumlah terkecil sepanjang 4 tahun terakhir.

Tahun 2023, PRDA membagikan dividen per saham sebesar Rp237,85 dari laba bersih tahun 2022, dan pada tahun 2022, perseroan mengalokasikan dividen per saham paling tinggi, sebesar Rp397,83 per saham. Sementara itu, tahun 2021, PRDA membagikan dividen per saham sebesar Rp172 per saham.

“Kami menghargai semua shareholder. Walaupun laba bersih menurun, hal ini tidak akan mengurangi dividend payout ratio kami,” tutup Liana Kuswandi, Direktur Keuangan Prodia. (ZH)(ZH)