JAKARTA - Jumat (5/4), investor pengendali PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), yaitu PT Hotel Candi Baru, menambah saham sebanyak 5,14 miliar lembar melalui PT BNI Sekuritas. Belanja saham tersebut pun mengokohkan kendali Hotel Candi Baru di emiten produsen jamu tersebut dari 51% ke 68,14% saham SIDO. Selanjutnya, PT. Ahabe Niaga Selaras masuk menjadi pemegang saham baru di perusahaan otomotif PT Bintraco Dharma Tbk (CARS). Tidak tanggung-tanggung, investor ini langsung mencaplok 1,40 miliar lembar saham, yang setara dengan 9,34% kepemilikan, melalui dua perusahaan sekuritas.

Dari perusahaan induk peternakan PT. Widodo Makmur Perkasa (WMPP), investor PT. KB Valbury Sekuritas menambah saham sebanyak 368,50 juta lembar, setelah terlihat menjual saham di hari bursa sebelumnya. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk lalu belanja hampir 33 juta saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebuah perusahaan induk yang bergerak di bidang industri pertambangan bijih logam, sedangkan 2,03 juta saham Saratoga Investama (SRTG) sendiri menjadi target pembelian investor individu Edwin Soeryadjaya.

Sementara itu, pengurangan saham paling banyak kali ini dicatat oleh Bank of Singapore Limited yang melepas 30,71 juta saham bank digital PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Investor asing Albula Investment Fund Ltd juga tampak menjual 25 juta saham produsen peralatan rumah tangga dan alat kesehatan. PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP), disusul oleh penjualan 9,45 juta saham perusahaan digital PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh GOTO Peopleverse Fund. Investor asing lainnya, BBH Luxembourg S/A Fidelity Funds, juga menjual saham, yaitu sekitar 2,16 juta lembar saham PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO), yang merupakan distributor tunggal TOTO Jepang di Indonesia. Terakhir, investor individu Tan John Tanuwijaya menjual 5,58 juta saham perusahaan spesialisasi fondasi PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), dengan penurunan kepemilikan dari 73,99% ke 73,87%. (KD)

Perbarui kabar dan petunjuk pasar hanya di IDNFinancials!