Jembatani masyarakat dengan bisnis waralaba, FLEI 2024 hadir Mei ini
JAKARTA – Sempat diundur karena Pemilu 2024 awal tahun ini, Franchise and License Expo Indonesia (FLEI) akan kembali digelar pada 10-12 Mei 2024 mendatang, didukung oleh PT Panorama Media, Perhimpunan WALI, Kadin, Franchise Academy Indonesia, dan berbagai kementerian.
Masih dalam edisi ke-22, FLEI kini semakin menekankan perannya sebagai wadah ekosistem pengusaha dan pertemuan berbagai spektrum peluang bisnis waralaba dan lisensi di Indonesia.
"Kami akan mengangkat lima jalur berusaha, yaitu franchise/waralaba, business opportunities, IP License, reseller dan distributor, serta retail solution," jelas Royanto Handaya, Direktur Utama Panorama Media.
Terdapat lebih dari 200 jenama yang akan meramaikan FLEI kali ini, dan 50-60% partisipan masih didominasi oleh segmen Food And Beverages (F&B). Namun, menurut Handaya saat ditemui di Konferensi Pers FLEI hari ini (29/4), setelah pandemi, beberapa segmen bisnis baru kini mulai naik daun, seperti binatu (laundry), diikuti segmen ritel.
Bertajuk "Connecting Business," FLEI 2024 akan menghadirkan kesempatan berbisnis kemitraan, hingga sesi grab-run-grow untuk pelaku dan calon pelaku bisnis, serta konsultasi dengan institusi resmi terkait waralaba, termasuk WALI dan Franchise Academy Indonesia.
"Antusias pengunjungnya luar biasa," sebut Valentino Ivan, salah satu exhibitor langganan FLEI, yang sekaligus merupakan Ketua. Ivan menyebutkan bahwa dengan banyaknya partisipan FLEI setiap tahunnya, para pemilik jenama dituntut menjadi kreatif dalam memasarkan dan menawarkan program kemitraannya. "Ada juga yang memberikan diskon dan kelebihan-kelebihan yang luar biasa," sambung Ivan.
Sebagai pihak penyelenggara, Handaya menargetkan menarik 25.000 pengunjung dalam tiga hari pameran mendatang. "Ekonomi Indonesia dan antusiasme masyarakat sedang baik," tambahnya.
Sebagai info, FLEI kali ini akan diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, 10-12 Mei 2024. Tiket FLEI 2024 dapat dibeli di franchise-expo.co.id dengan harga Rp60.000/tiket/hari. (ZH)