BREN - PT. Barito Renewables Energy Tbk

Rp 6.550

-200 (-2,96%)

JAKARTA - Kinerja PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melandai di triwulan I 2024 dari periode serupa tahun 2023. Namun, harga saham emiten ini terus merangkak naik hingga disuspensi otoritas pasar modal pada sesi pagi ini, Jumat (3/5).

Dikutip dari Laporan Keuangan Triwulan I 2024, pendapatan emiten ini melandai 1,3% menjadi US$145,41 juta dari pendapatan di triwulan I 2023 sebesar US$147,08 juta. Pendapatan dari penjualan listrik ke pihak ketiga menyumbang US$66,47 juta, melandai dari US 66,84 juta, penjualan uap US$30,36 juta, turun dari US$32,06 juta, dan biaya manajemen US$18 ribu, naik dari US$9 ribu. Sementara, pendapatan sewa operasi menyumbang US$38,64 juta, naik dari US$38,04 juta dan pendapatan sewa pembiayaan berkontribusi US$9,90 juta, turun dari US$10,25 juta.

Laba sebelum pajak penghasilan turun 4,74% menjadi US$72,70 juta dari US$76,32 juta. Ini dipengaruhi peningkatan kerugian kurs mata uang asing. Untuk laba tahun berjalan tercatat US$37,14 juta, turun dari US$39,66 juta. Sedangkan laba diatribusikan melandai 1,39% menjadi US$28,83 juta dari US$29,24 juta.

Meski kinerja emiten ini melandai di tiga bulan pertama tahun ini, pergerakan sahamnya tumbuh signifikan. Kemarin (2/5), sahamnya ditutup pada harga Rp9.875 per lembar, naik Rp650 dari harga pada (30/4) di level Rp9.225 per saham.

Market capitalisation (market cap) BREN sebesar Rp1,32 kuadriliun, berada di puncak tertinggi di antara 50 Top Market Cap. Sedangkan market cap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp1,16 kuadriliun, bergeser ke posisi runner up top market cap. (LK)