JAKARTA. PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), produsen aspal dan jasa konstruksi, telah menetapkan harga saham IPO sebesar Rp110 per lembar, tepat pada batas atas dari harga yang disampaikan pada saat penawaran awal (book building).

Dalam penawaran awal yang berlangsung sampai 19 April 2024 kemarin, SOLA mengumumkan harga saham perseroan akan dibanderol pada kisaran harga Rp100 sampai dengan Rp110 per lembar. Dengan harga penawaran yang telah ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp72,18 miliar dari IPO.

Sebagai catatan, jumlah saham yang ditawarkan oleh SOLA adalah sebanyak 656,25 juta lembar. Ini setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Dalam prospektus yang disampaikan sebelumnya, SOLA akan menggunakan sebesar Rp48,27 miliar dana hasil IPO untuk setoran modal ke sejumlah anak usaha. Sisanya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja, yang mencakup pembelian persediaan hingga kebutuhan operasional lainnya.

SOLA menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam IPO. Masa penawaran umum saham SOLA berlangsung pada 2-6 Mei 2024. Pencatatan saham dijadwalkan pada 8 Mei 2024 mendatang.

Saat ini, sebanyak 72,38% saham SOLA dikendalikan oleh PT Energi Hijau Investama. PT Xolabit Terminal Bitumen memiliki 11,73% saham, PT Asha Raharja Persada 9,91%, Mohcamad Bhadaiwi 3,39%, dan Imam Buchairi 2,59%. (KR)