Permintaan sepi, Sepatu Bata tutup pabrik di Purwakarta setelah 30 tahun beroperasi
JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA), produsen sepatu dan alas kaki yang dikenal dengan merek Bata, telah menghentikan kegiatan operasional pabriknya di Purwakarta yang dioperasikan sejak 1994.
Hatta Tutuko, Direktur & Corporate Secretary BATA, menyampaikan penutupan pabrik tersebut berlandaskan keputusan dewan direksi yang telah disetujui oleh dewan komisaris pada 29 April 2024. Penutupan dilakukan secara efektif per 30 April 2024.
Tutuko mengaku, BATA telah melakukan berbagai upaya selama 4 tahun terakhir, di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Di samping itu, kata Tutuko, permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat oleh pabrik Purwakarta terus menurun. Sedangkan kapasitas produksi pabrik tersebut, jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh dari pemasok lokal.
“Dengan adanya keputusan ini, maka perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” ungkap Tutuko.
Meskipun demikian, imbuh Tutuko, BATA berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan mitra kami yang terkena dampak dari penutupan pabrik. “Keputusan ini merupakan hal terbaik yang dapat diambil berdasarkan evaluasi menyeluruh dan kesepakatan pihak-pihak terkait,” jelas Tutuko.
Menurut data idnfinancials.com, BATA mengalami kerugian sebesar Rp190,29 miliar pada tahun buku 2023. Kerugian ini membengkak 79,65% dari Rp105,92 miliar pada tahun 2022. Kerugian ini juga disebabkan oleh kinerja penjualan bersih perseroan yang hanya mencapai Rp609,61 miliar, turun 5,26% year-on-year (yoy). (KR)