Penjualan properti turun, INPP catat stagnasi pendapatan
JAKARTA – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencatatkan pendapatan stagnan di kuartal-I (Q1) tahun 2024, mencapai Rp262,6 triliun pada akhir Maret 2024. Namun, laba bersih melonjak nyaris 400% year-on-year (yoy) berkat bagian atas laba entitas asosiasi.
Pendapatan INPP yang cenderung tidak bergerak di Q1 2024 ini disebabkan oleh menurunnya penjualan properti hingga 42% yoy, dari Rp52,5 triliun menjadi Rp30,23 triliun di akhir Maret 2024.
Namun, INPP tampak tetap percaya diri mengusung target pertumbuhan pendapatan mencapai 20% di tahun ini, karena penjualan properti memang hanya berkontribusi 12% terhadap total pendapatan Q1 2024.
"Grup Paradise Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh daya beli pasar karena pendapatan terbesar kami berasal dari pendapatan berulang," jelas Presiden Direktur Indonesia Paradise Property, Anthony P. Susilo.
Pendapatan berulang INPP tercatat mengalami pertumbuhan 10,6% yoy, terutama didukung segmen komersial dengan porsi 44% terhadap total pendapatan, dan diikuti porsi segmen perhotelan sebesar 43%.
"Proyek-proyek kami berjalan dengan baik dan kami tetap optimis untuk tahun 2024,” sambung Susilo. Februari lalu, INPP resmi membuka Hotel Hyatt Place di Makassar, yang terintegrasi dengan 31 Sudirman Suite. Selain itu, terdapat pula ekspansi 23 Paskal di Bandung dan pengembangan 23 Semarang, yang diproyeksikan rampung pada tahun 2025.
Seperti yang sudah diberitakan IDNFinancials sebelumnya, untuk mendukung berbagai proyek yang sudah dijadwalkan tersebut, INPP menyiapkan belanja modal senilai Rp1 triliun.
“Alokasi sebagian besar untuk proyek-proyek komersial dan proyek-proyek perhotelan, kemudian diikuti oleh proyek-proyek pengembangan properti,” sambung manajemen lewat siaran persnya yang dikutip hari ini (6/5). (ZH)