TRGU - PT. Cerestar Indonesia Tbk

Rp 210

+8 (+4,00%)

JAKARTA – PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mencatatkan lonjakan pendapatan hingga 50% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,8 triliun di akhir Q1 2024. Namun, laba bersih perseroan tercatat jatuh 90,74% yoy.

Laba bersih yang berkurang signifikan ini disebabkan oleh tingginya harga bahan baku, sehingga beban pokok penjualan membengkak hingga Rp1,73 triliun dari Rp1,12, atau naik 54% yoy.

Selain itu, berdasarkan Laporan Keuangan Q1 2024 TRGU, terdapat pula kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp3,06 miliar, menghambat kinerja perseroan dibandingkan keuntungan sebesar Rp8,84 miliar di akhir kuartal-I tahun 2023.

“Di tahun 2024 ini, Perseroan mewaspadai hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja, seperti fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta berbagai perkembangan terkait masalah logistik global yang dapat mempengaruhi rantai pasok gandum,” sebut manajemen lebih lanjut dalam siaran pers hari ini (6/5).

Akibat pos-pos tersebut, laba bersih TRGU tergelincir jauh hingga 90% yoy, dari Rp18,1 miliar menjadi Rp1,7 miliar saja. “Kami berharap ke depan akan ada perbaikan di harga jual produk yang dapat meningkatkan margin,” sambung Indra Irawan, Direktur Utama TGRU.

Seperti yang disebutkan IDN Financials sebelumnya, TRGU berencana meningkatkan kapasitas produksinya hingga 600 MT/hari lewat penambahan mesin di pabrik Gresik, yang diproyeksikan akan rampung pada Q2 2024.

“Dengan penambahan mesin-mesin baru ini, total kapasitas pabrik tepung terigu di Gresik akan meningkat dari sebesar 1.600 MT/hari menjadi 2.200 MT/hari,” tutup manajemen. (ZH)