JAKARTA - Posisi cadangan devisa Indonesia turun sekira 3% menjadi US$ 136,2 miliar pada April 2024 dari Maret 2024 di level US$ 140,4 miliar.

Dalam siaran pers dikutip Senin (13/5), Fadjar Majardi, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia menyampaikan pembayaran utang luar negeri dan kebutuhan stabilitas nilai tukar rupiah mempengaruhi penurunan cadangan devisa. "Posisi cadangan devisa setara pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya.

Menurut dia, posisi cadangan devisa berada di atas standard kecukupan internasional sekira 3 bulan impor. Oleh karena itu, pihaknya optimistis cadangan devis dapat mendukung stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

Disampaikannya cadangan devisa akan tetap memadai karena prospek ekonomi nasional masih terjaga. Hal ini sejalan sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. (LK)