JAKARTA - PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) akan menerbitkan surat utang senilai lebih Rp 4 triliun, mencakup obligasi konvensional, global bond, dan berwawasan lingkungan (hijau). Ketiga obligasi ini mulai ditawarkan Jumat (17/5) dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan (22/5).

Dalam prospektus singkat dikutip Jumat (17/5), Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV 20224 sebesar Rp 3,5 triliun, yang dijamin full commitment sebanyak Rp 756,45 miliar dan sisa Rp 2,74 triliun secara best effort. Obligasi yang dijamin full commitmen antara lain, Obligasi Seri A Rp 159,72 miliar dengan bunga 8% per tahun selama setahun, Seri B Rp 487,36 miliar dengan bunga 10,50% per tahun selama tiga tahun, dan Seri C Rp 109,37 miliar dan bunga 11% per tahun selama lima tahun.

Dana hasil penawaran obligasi ini sebesar 75%  diperuntukkan melunasi pokok dan angsuran pinjaman, serta sisanya sebagai modal kerja.

Obligasi Berkelanjutan US$ I Tahap IV 2024 senilai US$ 25 juta, mencakup Obligasi senilai US$ 1,38 juta yang dijamin full commitment, terdiri atas jumlah pokok Seri A US$ 65 ribu dengan bunga 5,75% per tahun selama setahun, Seri B US$ 802 ribu dan bunga 7% per tahun selama tiga tahun, dan Seri C US$ 519 ribu dengan bunga 8% tahun selama lima tahun. Sementara sisa pokok senilai US$ 23,61 juta yang dijamin secara best effort.

Hasil penerbitan Global Bond ini dialokasikan sebagai belanja modal untuk pembelian perangkat dan pekerjaan sipil terkait ekspansi pembangunan pabrik pulp dan tissue.

Obligasi Berwawasan Lingkungan Tahap IV 2024 senilai Rp 319,62 miliar, yang dijamin secara full commitmen Obligasi senilai Rp 166,94 miliar dan sisa pokok Obligasi senilai Rp 152,68 miliar dijamin secara best effort.  Obligasi yang dijamin full commitmen dibagi dalam Seri A Rp 13,13 miliar dan bunga 8% per tahun selama setahun, Seri B Rp 140,73 miliar dengan bunga 10,50% per tahun selama tiga tahun, dan Seri C Rp 13,05 miliar dengan bunga 11% per tahun selama lima tahun.

Dana hasil Green Bond ini untuk pembiayaan fasilitas pembangkit energi biomass dan produk limbah. (LK)