INET - PT. Sinergi Inti Andalan Prima Tbk

Rp 69

-2 (-3,00%)

JAKARTA. Setelah mencaplok 1,7 miliar saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) di hari bursa sebelumnya, PT Samuel Tumbuh Bersama kembali menambah saham di produsen kelapa sawit ini, kali ini sebanyak 1,1 miliar lembar. Pada Kamis (16/5), porsi saham investor ini pun naik dari 7,19% ke 11,81%.

Di sisi lain, pemilik 37% NSSS, yaitu PT Mitra Agro Dharma Unggul, justru mengurangi sahamnya sebanyak 1,1 miliar lembar, sehingga kini tinggal memiliki sekitar 32,54% saja.

Selanjutnya, Liliawati Rahardjo menambah sekitar 15 juta lembar saham di pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), meskipun persentase kenaikan sahamnya tipis, hanya dari 5,15% ke 5,24%. Pemegang saham pengendali bernama PT Sinar Mas Cakrawala juga menambah saham di penyedia jasa keuangan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebanyak 3,06 juta lembar, sedangkan perusahaan induk pertambangan batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melakukan buyback saham sebanyak 8 juta lembar.

PT Arthakencana Rayatama juga membeli sekitar 2,61 juta lembar saham di emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sebaliknya, pemilik 74% saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), yaitu PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, malah melepas 100 juta lembar saham perusahaan teknologi informasi ini.

Dari sektor konstruksi, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia Kejaksaan Republik Indonesia, kembali melepas sekitar 60,21 juta saham PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), atau Totalindo. Di bidang pendidikan, PT Sentra Investa Maksima menjual 23,60 juta lembar saham PT Lavender Bina Cendikia (BMBL), emiten yang bergerak di bidang pendidikan.

Terakhir, investor individu Tan John Tanuwijaya melepas lebih dari 19 juta lembar saham perusahaan spesialis pondasi PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR). (KD)

Baca petunjuk pasar terbaik hanya di IDN Financials!