Harga saham anjlok 16,7%, pemegang saham JECC restui rencana stock split
AKARTA. Pemegang saham PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) telah memberikan persetujuan terkait rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pekan lalu.
Aksi korporasi yang telah dipersiapkan sejak April 2024 kemarin itu, mendapat persetujuan dari 90,46% saham JECC yang memiliki hak suara. Rasio stock split juga disepakati sesuai dengan rencana awal yaitu 1:5.
Dengan rasio tersebut, nilai nominal saham perseroan akan berkurang menjadi Rp100 per lembar, dari sebelumnya Rp500 per lembar. Kemudian modal dasar perseroan akan meningkat jadi 3 miliar lembar saham, dari sebelumnya 600 juta lembar saham. Sedangkan modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat menjadi 756 juta lembar saham, dari sebelumnya 151,2 juta lembar saham.
RUPSLB perseroan juga telah memberikan persetujuan kepada dewan direksi untuk menyatakan keputusan rapat, dalam suatu akta notaris, untuk ditindaklanjuti sesuai perundang-undangan yang ada di Indonesia.
Menurut data idnfinancials.com, harga saham JECC turun 760 poin atau 16,70% dalam perdagangan setahun terakhir. Namun sejak awal tahun ini, harga saham perseroan telah menguat 1.360 poin atau 55,97%.
Sampai dengan 6 Mei 2024, sebanyak 52,57% saham JECC dikendalikan oleh PT Monaspermata Persada. Kemudian PT Indolife Pensiontama memiliki 17,58% saham, Fujikura Ltd 13,51%, Fujikura Asia Limited 6,49%, dan sisanya 9,85% saham dimiliki oleh investor publik. (KR)