BYAN - PT. Bayan Resources Tbk

Rp 17.500

-450 (-2,51%)

JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan laba tertinggi di kuartal pertama (Q1) 2024 di antara empat emiten batu bara dengan market capitalization (market cap) di atas Rp60 triliun per kemarin (28/5). Kinerja emiten ini mengungguli PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebagai market cap tertinggi di segmen ini.

Data dihimpun IDN Financials, Rabu (29/5), ADRO mencatatkan laba bersih sebesar US$374,34 juta, lebih rendah 18,27% dari periode serupa tahun 2023 sebesar US$458,04 juta. Penurunan laba seiring pendapatan turun 21,54% menjadi US$1,44 miliar dari US$1,83 miliar. Market cap emiten ini tercatat Rp86,04 triliun.

BYAN membukukan laba bersih sebesar US$210,64 juta, turun 54,55% dari US$463,10 juta. Laba emiten ini turun mengikuti penurunan pendapatan 26,68% menjadi US$769,12 juta dari US$1,04 miliar. Market cap BYAN tercatat Rp620 triliun.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan laba bersih sebesar US$116,04 juta, naik 38,09% dari US$84,70 juta. Capaian ini berkat kenaikan pendapatan 15,12% menjadi US$274,53 juta dari US$238,24 juta. Market cap-nya terhitung sebesar Rp60,71 triliun.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) meraup laba bersih US$30,17 juta, naik 400% dari US$6,27 juta. Kenaikan ini seiring pertumbuhan pendapatan 161,26% menjadi US$86,33 juta dari US$33,04 juta. Market cap emiten ini mencapai Rp87,68 triliun.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten dengan market cap Rp152,33 triliun, belum mempublikasikan kinerja triwulan I 2024 hingga tulisan ini dibuat. (LK)