BOLT - PT. Garuda Metalindo Tbk

Rp 910

-10 (-1,09%)

JAKARTA – Melihat lesunya pasar domestik, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), produsen mur dan baut untuk suku cadang automotif, mencari peruntungan lain di pasar global dengan menargetkan penjualan ekspor naik hingga 50% tahun ini.

Seperti yang terlihat di Laporan Keuangan Q1 2024, penjualan BOLT memang turun hingga 11,26% year-on-year (yoy), dari Rp411,75 miliar menjadi Rp365,4 miliar. Penurunan ini ditengarai akibat koreksi pada penjualan domestik hingga 13,5% yoy menjadi Rp342 miliar. Di sisi lain, ekspor melonjak 44% menjadi Rp23,7 miliar.

Berdasarkan pemaparan Ervin Wijaya, Direktur Utama BOLT, dalam Paparan Publik Tahunan BOLT hari ini (30/5), perseroan telah mencatatkan 9 negara destinasi ekspor. “Sekitar 50% dari ekspor kami ke negara-negara Eropa, seperti Jerman,” ungkap Anthony Wijaya, Direktur BOLT.

Selain Jerman, BOLT juga mencatatkan ekspor ke Amerika Serikat dan Meksiko, Thailand, serta India. Menurut Anthony, pasar manufaktur automotif Benua Amerika memiliki pertumbuhan pesat, serupa dengan Thailand di kawasan Asia Tenggara, yang memiliki tingkat produksi kendaraan yang tinggi.

Sementara itu, walaupun suplai barang lokal di India murah, Anthony menyebutkan bahwa pasar domestik India terkadang menghadapi kendala terkait kualitas, sehingga mencari alternatif impor.

Target ekspor BOLT di 2024 disebutkan mencapai Rp90 miliar, atau setara dengan 5,3% dari total target pendapatan perseroan tahun ini. Pada kesempatan yang sama, Anthony menyebutkan bahwa target pendapatan BOLT tahun 2024 mencapai 1,7 triliun.

“Banyak proyek yang sudah kita kerjakan semenjak beberapa tahun lalu baru terealisasi di tahun ini, dan ada beberapa yang mulai mass-production di tahun ini. Jadi, kami harapkan ekspor bisa bertumbuh 50%,” jelasnya lebih lanjut.

Selain itu, untuk mengakali redupnya industri automotif dalam negeri, BOLT juga menyasar sektor infrastruktur sebagai diversifikasi portofolio penggunanya. “Kita sudah mendapatkan beberapa pesanan dari Komatsu, Hitachi, dan lainnya,” sebut Ervin walaupun tidak mengungkapkan nilai kontraknya.

Perlu diketahui, hingga Q1 2024, BOLT sudah menyerap 11% anggaran belanja modalnya untuk tahun 2024, yang totalnya mencapai Rp49 miliar. Alokasi capex ini mencakup perbaikan mesin, efisiensi pabrik lewat otomatisasi, serta peningkatan operasional lewat investasi digital equipment. (ZH)