PGEO dan PLN jalin kerja sama untuk optimalkan kapasitas PLTP
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO), emiten subholding di bidang energi terbarukan milik Pertamina, telah menandatangani Joint Devvelopment Agreement (JDA) bersama PT PLN Indonesia Power (PLN IP) untuk mengoptimalkan kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi di Indonesia.
Julfi Hadi, Direktur Utama PGEO, mengatakan perjanjian tersebut adalah langkah strategis yang akan meningkatkan sinergi antara perseroan dan PLN IP. Hal ini juga diakui sebagai upaya perseroan dalam meraih target kapasitas terpasang 1 GW.
“Kami meyakini kerja sama ini akan mempercepat pengembangan proyek-proyek panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan, sebagai salah satu upaya strategis PGE mencapai 1 GW dalam dua tahun ke depan," kata Hadi, dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, PGEO dan PLN IP telah menandatangani kerja sama awal yang dituangkan dalam Joint Development Study Agreement (JDSA) pada Februari 2024.
Pada tahap awal JDA, PGEO dan PLN IP akan fokus pada pengembangan proyek co-generation di wilayah kerja panas bumi Ulubelu Binary Unit dan Lahendong Binary Unit. Pengembangan di kedua wilayah kerja ini diperkirakan menambah kapasitas terpasang sebesar 15 MW hingga 30 MW.
Pada tahap berikutnya, PGEO dan PLN IP berkomitmen untuk menyelesaikan Power Purchase Agreement (PPA) lebih cepat dan efisien. "Kami berharap JDA ini dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek energi terbarukan lainnya di Indonesia. Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, kita bisa mencapai tujuan bersama untuk menciptakan masa depan energi yang lebih berkelanjutan," ungkap Hadi. (KR)