YULE - PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

Rp 2.510

+10 (+0,40%)

JAKARTA – PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) masih melaporkan pelambatan kinerja, baik dalam pendapatan maupun laba bersihnya, di tahun 2023, dipicu lemahnya semua lini sumber pendapatan.

Berdasarkan Laporan Keuangan 2023, YULE mencatatkan penurunan pendapatan hingga 33,41% year-on-year (yoy) menjadi Rp49,92 miliar. Hal ini kemudian berdampak pada pergerakan laba bersih yang turun hingga 52% yoy menjadi Rp27,13 miliar.

Pendapatan dari kegiatan perantara perdagangan efek (brokerage) turun paling signifikan di antara sumber pendapatan lain, yaitu sebesar 54,11% yoy menjadi Rp989 miliar.

Untungnya, pada kuartal-I tahun 2024, pendapatan dari pos brokerage ini tampak meningkat, naik 48,3% yoy menjadi Rp227,56 juta.

Untuk tahun 2024, perseroan berencana terus mengembangkan YouTrade, aplikasi jual beli saham online untuk investor retail miliknya. “Dengan adanya penambahan-penambahan fitur,” sebut Agustinus Sumandar, Direktur Perantara Pedagang Efek & Penjamin Emisi Efek YULE.

Resmi diluncurkan Juli 2023, pengguna YouTrade sudah mencapai 125 nasabah per Desember 2023. Nasabah baru ini turut mendongkrak nilai transaksi online trading pada tahun 2023, naik 82,51% menjadi Rp5,56 miliar.

“Namun, sejujurnya, kami belum puas dengan pencapaian tahun 2023,” sebut Sumandar. Untuk tahun 2024, YULE menargetkan mengakuisisi 75 nasabah baru YouTrade menjadi total 200 pengguna, dan total nilai transaksi online trading Rp10 miliar.

Lebih lanjut, Sumandar mengaku banyak faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan bisnis equity brokerage, termasuk suku bunga tinggi dari The Feds dan Bank Indonesia, yang membuat pasar modal kurang menarik di kalangan investor publik.

“Pada kuartal-III dan kuartal-IV, kami harapkan pasar modal kembali bergairah, sehingga akan membuat orang kembali berinvestasi,” tutup Sumandar. (ZH)