KAEF - PT. Kimia Farma Tbk

Rp 675

-15 (-2,17%)

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF), emiten farmasi yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero), kembali membukukan kerugian yang lebih besar pada tahun buku 2023 yaitu Rp1,48 triliun.

Kerugian tersebut 6,82 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana KAEF hanya membukukan kerugian sebanyak Rp190 miliar pada 2022.

Padahal dari sisi top-line, penjualan bersih KAEF pada 2023 tumbuh positif 7,94% yoy menjadi sebesar Rp9,96 triliun. Di tahun sebelumnya, penjualan bersih perseroan hanya sebesar Rp9,23 triliun.

Namun beban pokok penjualan KAEF naik 25,83% yoy pada 2023 menjadi sebesar Rp6,86 triliun. Kemudian beban usaha naik 35,51% yoy menjadi Rp4,66 triliun, beban keuangan naik 18,49% yoy menjadi Rp622 miliar, dan rugi dari operasional yang dihentikan naik 25,7% yoy menjadi Rp19,44 miliar.

Per 31 Desember 2023, total aset KAEF turun 11,17% yoy menjadi sebesar Rp17,58 triliun. Kas dan setara kas perseroan merosot 62% yoy menjadi Rp832 miliar. Sedangkan total ekuitasnya turun 20% menjadi Rp6,39 triliun. (KR)