Indonesian Paradise Property mulai garap proyek Balikpapan tahun depan
JAKARTA – Kini ikut meramaikan pembangunan di sekitar IKN, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) bersiap memulai proyek terbarunya di Balikpapan, yaitu sebuah hotel. Seperti yang diketahui, sejak tahun 2022, INPP telah mendiskusikan peluang pembangunan CBD di Balikpapan.
Ditemui di Paparan Publik Tahunan 2024 INPP hari ini (6/6), Anthony P. Susilo, Presiden Direktur INPP, mengagumi ide Tri-State di Kalimantan, yang terdiri dari Balikpapan sebagai pusat bisnis dan komersial, Samarinda sebagai pusat residensial, dan IKN sebagai pusat pemerintahan. Konsep ini dicetuskan oleh Ridwan Kamil, mantan Walikota Bandung.
“Dengan pola pikir tersebut, baru kita bisa melihat program IKN ini sebenanya adalah pengembangan yang lebih luas, komplit, dan realistis,” tambah Susilo.
Susilo percaya bahwa pengembangan dan kemajuan IKN akan mempengaruhi daerah sekitar secara positif. “Jadi, demand dari market itu ada, dan dampak pemerataan dan perkembangan itu lebih prospektif untuk perkembangan kita,” tambahnya.
Lebih jauh, Susilo menggarisbawahi efek positif ini kepada landbank milik INPP di Balikpapan. “Untuk Balikpapan, mungkin kita akan kita mulai dengan hotel, karena memang dari ‘market intel,’ ada dampak positif perencanaan IKN terhadap hotel-hotel Balikpapan,” sambungnya,
Menurut Susilo, pembangunan satu hotel dapat menghabiskan biaya hingga Rp200 miliar. Hingga kini, INPP sudah memiliki 14 hotel dengan 8 brand, mulai dari hotel bintang 2 hingga bintang 5, dengan total 2.445 unit kamar.
“Rata-rata tingkat okupansi hotel kami selalu dipertahankan di 70%,” ungkap Surina, Direktur Keuangan INPP, saat ditemui di acara yang sama.
Dengan pengumuman proyek baru ini, INPP akan menambahkan proyek Balikpapan ke dalam daftar proyek pembangunan yang akan digarap tahun 2025, selain 23 Semarang yang diperkirakan selesai pada Q1 2026, dan Tower 2 Antasari Place. (ZH)