Atlantis Subsea Indonesia kantongi 2 kontrak baru dari Timas Suplindo
JAKARTA. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), emiten di bidang survei dan inspeksi laut yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) April lalu, telah mengantongi 2 kontrak baru dari Timas Suplindo.
Kontrak baru yang diterima oleh ATLA merupakan lanjutan dari proyek Gansar, pekerjaan survei bawah laut untuk Petronas Gansar. Kontrak kedua yaitu pekerjaan proyek CPOC JDA, survei bawah laut untuk proyek MMHE (Malaysia Marine and Heavy Engineering).
Yophi Kurniawan, Direktur Utama ATLA, menyampaikan perolehan dua kontrak tersebut akan memperluas jangkauan pasar perseroan. “Perseroan memiliki keinginan untuk membawa ATLA lebih besar lagi dan lebih dikenal sebagai penyedia jasa survei dan inspeksi tidak hanya untuk industri oil and gas, akan tetapi juga untuk industri lainnya,” kata Kurniawan, dalam keterangan resminya.
Di samping kedua proyek tersebut, kata Kurniawan, ATLA juga tengah menjajaki 2 potensi proyek survei yang masih dalam tahap negosiasi. Namun ia mengaku rincian proyek belum dapat disampaikan kepada publik.
“Proyek tersebut berasal dari calon klien baru kami sehingga dapat menambah portofolio klien kami, kami berharap dan berusaha 2 proyek tersebut dapat kami peroleh di semester 2 tahun 2024,” jelas Kurniawan.
Sepanjang 2023 lalu, kata Kurniawan, ATLA membukukan pendapatan proyek sebesar Rp42 miliar. Untuk tahun ini, perseroan optimis pendapatan proyeknya bisa lebih tinggi. “Tahun 2024 akan lebih baik karena telah diperolehnya dana IPO meningkatkan modal kami, sehingga kami akan memaksimalkan dana tersebut untuk berusaha mendapatkan nilai kontrak yang lebih besar,” jelas Kurniawan.
Sebagai catatan, ATLA melepas 1,2 miliar lembar saham dalam Initial Public Offering (IPO) yang digelar 2 bulan lalu. Jumlah ini setara 19,36% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp120 miliar. (KR)