Tiga emiten tekstil alami defisiensi modal
JAKARTA - Sejumlah emiten di industri garmen dan tekstil diketahui mengalami defisiensi ekuitas sepanjang tahun 2023. Tiga di antaranya yakni, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX), dan PT Century Textile Tbk (CNTX).
Data dihimpun IDN Financials, Kamis (13/6), SRIL mencatatkan defisiensi modal sebesar US$954,82 juta, naik dari periode serupa tahun 2022 sebesar US$781,01 juta. Total aset tercatat US$648,98 juta, turun dari US$764,55 juta dan total liabilitas US$1,60 miliar, naik dari US$1,54 miliar.
Pendapatannya turun menjadi US$325,08 juta, dari US$524,56 juta dan merugi US$174,84 juta, lebih rendah dari kerugian di periode serupa tahun 2022 sebesar US$395,56 juta.
Sementara itu, HDTX mencatat defisiensi modal sebesar Rp92,74 miliar, naik dari Rp77,78 miliar di periode serupa tahun 2022. Total aset dibukukan Rp239,22 miliar, turun dari Rp265,69 miliar dan total liabilitas menjadi Rp331,96 miliar, turun dari Rp343,47 miliar.
Pendapatan usahanya Rp27,90 juta, merosot dari Rp6 miliar dan membukukan kerugian Rp14,97 miliar, dari sebelumnya rugi Rp57,35 miliar.
Kompetitor lainnya, CNTX membukukan defisiensi modal sebesar US$18,81 juta, naik dari US$14,73 juta. Total aset US$33,15 juta, turun dari US$39,80 juta dan total liabilitas US$51,96 juta, turun dari US$54,58 juta.
Pendapatannya sebanyak US$26,76 juta, turun dari US$34,87 juta dan rugi US$4,04 juta, naik dari rugi US$1,55 juta. (LK)