JAKARTA - Petunjuk pasar kali ini diawali dengan penjualan 569,99 juta saham perusahaan pengembang properti PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) oleh BP2S SG/BNP Paribas Singapore Branch Wealth Management. Imbasnya, investor asing ini mencatat penurunan porsi saham dari 14,03% ke 9,88% pada Rabu (12/6).

Masih dari kabar investasi asing, investor asal Singapura, UOB Kay Hian Private Limited, malahan menambah sahamnya di perusahaan alat ukur PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), sebanyak 65 juta lembar. Selain itu, Sinar Nusantara Sdn. Bhd. yang berbasis di Malaysia juga belanja 37,17 juta lembar saham di perusahaan tambang batu bara PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI).

Selanjutnya, pengurangan saham kembali dicatat dari PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) atau Totalindo, yang merupakan perusahaan konstruksi bangunan. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia dilaporkan melakukan penjualan 63,83 juta lembar saham perusahaan konstruksi bangunan ini. Tan John Tanuwijaya juga masih melanjutkan penjualan saham perusahaan spesialisasi pondasi PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), kali ini sebanyak 27,75 juta lembar. Melalui tiga sekuritas, PT Majukarya Mandiri lalu melepas sekitar 27,09 juta saham perusahaan tanker migas PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL). Tidak hanya itu, pemegang saham mayoritas PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), yaitu PT Lembur Sadaya Investama, menjual sekitar 7,61 juta saham perusahaan fashion tersebut.

Di sisi lain, pengendali emiten keuangan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), yaitu PT Sinar Mas Cakrawala, justru menambah sahamnya sebanyak 3,56 juta lembar, dengan kenaikan porsi saham ke 52,06%. Hansen Jap, pengendali produsen sarung tangan sekali pakai PT Haloni Jane (HALO), juga membulatkan persentase saham ke 81,1% dengan menambah 755.700 lembar saham. Terakhir, PT Paraga Arta Mida membeli lagi saham pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), sebanyak 519.200 lembar. (KD)

Baca petunjuk dan kabar pasar hanya di IDNFinancials!