Januari-Mei 2024, surplus neraca perdagangan turun 20,74%
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan surplus neraca perdagangan sepanjang Januari-Mei 2024 sebesar US$13,05 miliar, turun 20,74% dari periode serupa tahun lalu US$16,47 miliar.
Dalam rilis BPS dikutip Rabu (19/6), Efliza, Direktur Statistika Distribusi BPS menyampaikan total ekspor US$104,24 miliar, yang terdiri atas minyak gas (migas) US$6,68 miliar dan nonmigas US$97,58 miliar.
Sedangkan total impor tercatat US$91,19 miliar, dengan impor migas US$14,73 miliar dan nonmigas US$76,45 miliar. Terjadi defisit pada sektor migas sebesar US$8,06 miliar.
Pada Januari-Mei 2023, total ekspor tercatat US$108,05 miliar dan impor US$91,57 miliar. Ekspor migas dan nonmigas masing-masing US$6,58 miliar dan US$101,47 miliar.
Sementara itu, impor migas dan nonmigas masing-masing US$14,41 miliar dan US$77,15 miliar. Terjadi defisit sektor migas US$7,83 miliar.
Sepanjang Mei 2024, importir nonmigas terbesar dari Tiongkok US$1,44 miliar, diikuti Amerika Serikat US$300,8 juta, dan Thailand US$225,1 juta. Sepanjang Januari-Mei 2024, importir terbesar dari Tiongkok US$27,10 miliar, diikuti Jepang US$5,34 miliar, dan Thailand US$4,08 miliar. (LK)