NICE - PT. Adhi Kartiko Pratama Tbk

Rp 670

+5 (+0,75%)

JAKARTA – PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) menganggarkan belanja modal (capex) jumbo untuk tiga tahun ke depan, memaksanya menahan dividen untuk tahun buku 2023 demi kestabilan modal kerja.

Berdasarkan pemaparan Hendra Prawira, Direktur NICE, perseroan sudah memiliki rencana untuk melakukan investasi lewat anggaran pembelanjaan modal sebesar US$7,7 juta untuk tiga tahun ke depan.

“Dana ini akan mencakup pembangunan main hauling road (MHR), building facility, dan aktivitas lainnya,” sambung Prawira saat ditemui di Paparan Publik Tahunan 2024 NICE hari ini (20/6).

Persiapan area tambang tersebut diproyeksikan akan meningkatkan volume produksi dan penjualan nikel perseroan. Tahun ini, NICE menargetkan produksi dan penjualan nikel mencapai 1,8 juta Metric Ton (MT), melandai dari RKAB perseroan yang menargetkan produksi 2,5 juta MT nikel.

“Mempertimbangkan cuaca serta persiapan infrastruktur hingga tahun depan,” sebut Chang Pyo Hong, Direktur NICE, pada kesempatan yang sama. Perseroan pun mengaku belum akan merevisi RKAB, setidaknya sampai proyek pembangunan MHR selesai, yaitu hingga tahun 2025.

Perlu diketahui, NICE memiliki area tambang nikel seluas 1.975 hektar di Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan umur IUP hingga Desember 2030. “Sekarang, kami memiliki tim khusus di lokasi untuk eksplorasi daerah-daerah dekat konsesi AKP,” sambung Hong.

Dana untuk investasi capex ini akan berasal dari kas internal. “Ketersediaan kas kita cukup tinggi, yang bertujuan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja,” ujar Prawira.

Hingga akhir Maret 2024, arus kas NICE memang tampak lancar, dengan kas dan setara kas mencapai Rp94,35 miliar. Sementara itu, total investasi capex yang direncanakan NICE akan setara dengan Rp126,2 miliar (kurs Rp16.388 per USD). (ZH)