JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau 11 emiten disebabkan salah satu pemicunya, defisiensi ekuitas dalam laporan keuangan per akhir pekan kemarin (21/6). Sejumlah emiten tersebut menambah daftar emiten yang masuk dalam radar khusus BEI dalam tiga tahun terakhir sejak Juli 2021.

Data dihimpun IDN Financials, Senin (24/6), daftar emiten dalam pantauan BEI antara lain; PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA), PT Siwani Makmur Tbk (SIMA), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), PT Cowell Development Tbk (COWL), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), PT Asia Pasific Investama Tbk (MYTX), PT Lima Indonesia Makmur Tbk (LMAS), PT Capitalink Investama Tbk (MTFN), PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN), dan PT HK Metals Utama Tbk (HKMU).

Dalam tiga tahun terakhir sejak 19 Juli 2021, terdapat 224 emiten dipantau khusus karena sejumlah faktor antara lain, dalam kondisi likuiditas rendah dengan harga rerata transaksi harian kurang dari Rp5 juta dan volume transaksi kurang dari 10.000 selama tiga bulan, tidak membukukan pendapatan, dalam kondisi dimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), pailit, dan pembatalan homologasi. (LK)