Direstui, MUTU tambah lini bisnis untuk perluas layanan dan pacu laba
JAKARTA – Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Rabu lalu (26/6), pemegang saham PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) menyetujui rencana perseroan untuk menambah jenis kegiatan usahanya lewat 10 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) baru.
KBLI baru ini mencakup berbagai aktivitas, termasuk ketenagalistrikan, pertambangan migas, pengelolaan limbah, jasa konservasi alam, hingga konsultasi manajemen dan transportasi.
MUTU diketahui merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, atau TIC (Testing, Inspection, and Certification) untuk berbagai industri.
“Industri TIC itu adalah industri hub. Tapi, sekarang, banyak aturan yang sangat sektoral. Misalnya, kalau kita mau masuk ke kegiatan validasi dan verifikasi gas rumah kaca di sektor ketenagalistrikan, ternyata, dengan KBLI yang kita miliki, itu tidak bisa,” jelas Irham Budiman, Direktur MUTU.
Menurut Budiman, regulasi ini membuat MUTU harus memiliki KBLI khusus terkait sektor yang ditargetkan, termasuk ketenagalistrikan dan pertambangan. “Hampir seluruh sektor menerapkan hal seperti ini, dan di luar negeri pun kondisinya seperti itu,” akunya.
Terkait dengan hal tersebut, Budiman mengklaim bahwa aktivitas-aktivitas baru ini bertujuan untuk memperluas akses dan target pasar MUTU untuk menawarkan jasa dan layanan yang lebih terintegrasi bagi berbagai sektor sasarannya.
“Kita mengusulkan penambahan KBLI untuk bisa mengakses lingkup layanan yang lebih luas dari apa yang kita peroleh sekarang,” tambah Budiman.
Tidak hanya itu, mengutip keterbukaan informasi, MUTU juga memperkirakan adanya percepatan pertumbuhan laba bersih sebesar 4% pada tahun 2025, hingga 26% pada tahun 2028 mendatang dengan adanya penambahan KLBI tersebut.
Mengacu pada dokumen yang sama, untuk tahun ini, MUTU tampak ambisius memproyeksikan laba bersih naik hingga level Rp40,76 miliar, atau melonjak lebih dari 30% year-on-year (yoy) dari Rp30,96 miliar yang dicetak tahun 2023 lalu.
“Sebenarnya, kami lebih optimis dari angka-angka tersebut,” aku Sumarna, Direktur MUTU, saat ditemui di Paparan Publik Tahunan 2024 MUTU hari ini (26/6). (ZH)