Adu kuat kinerja CMRY dan ULTJ
JAKARTA - Persaingan dua produsen susu olahan semakin sengit sejak PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) melantai di pasar modal pada 6 Desember 2021. PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), yang selama ini merajai di industri ini, harus mengakui keunggulan kinerja CMRY sepanjang tahun 2023.
Data dihimpun IDN Financials, Senin (8/7), CMRY membukukan pertumbuhan pendapatan 21,85% menjadi Rp7,77 triliun dari Rp6,37 triliun di tahun 2022. Laba usaha naik menjadi Rp1,42 triliun dari Rp1,25 triliun, dan laba diatribusikan ke entitas induk sebanyak Rp1,24 triliun, naik 17,07% dari Rp1,06 triliun.
Total dividen yang dibagikan tercatat Rp714,12 miliar atau Rp90 per saham. Nilai dividen ini setara 57,50% dari total laba bersih ke entitas induk. Saldo laba ditahan dan total ekuitas Rp2,11 triliun dan Rp5,94 triliun.
Di sisi lain, ULTJ emiten yang melantai di pasar modal pada 2 Juli 1990 lalu, membukukan kenaikan pendapatan 8,43% menjadi Rp8,30 triliun dari Rp7,65 triliun di tahun 2022. Laba usaha naik menjadi Rp1,47 triliun dari Rp1,30 triliun dan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp1,61 triliun, naik 21,77% dari Rp960,78 miliar.
Total dividen emiten ini sebanyak Rp415,92 miliar atau Rp40 per saham. Nilai dividen itu setara 35,57% dari laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk. Sedangkan saldo laba ditahan dan total ekuitas masing-masing tercatat Rp5,92 triliun dan Rp6,68 triliun. (LK)