Tiga investor Vale Indonesia (INCO) catat penurunan saham
JAKARTA - Akibat divestasi yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), tiga investor besarnya mencatat penurunan porsi saham tanpa perubahan jumlah saham yang dimiliki, pada Rabu (3/7). BUMN pemilik 3,58 miliar saham perusahaan tambang nikel ini, yaitu PT Mineral Industri Indonesia (Persero), mencatat penurunan saham dari 34,03% ke 34%.
Lalu, investor asing Vale Canada Limited, mengalami penurunan porsi saham dari 33,91% ke 33,88%, dari 3,57 miliar saham yang dipegangnya. Terakhir, Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., investor asing lainnya, yang merupakan pemegang 1,21 miliar saham, mencatat penurunan porsi saham dari 11,5% ke 11,48%.
Pengurangan saham juga kembali dicatat dari Tan John Tanuwijaya yang kali ini menjual 55,31 juta lembar saham perusahaan spesialisasi pembuatan pondasi PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR). Di emiten bidang pelayaran laut dan jasa logistik PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML), investor PT Goldfive Investment Capital terlihat menjual 7,70 juta lembar sahamnya.
Sementara itu, investor asing United Overseas Bank Nominees (Private) Limited masuk menjadi investor teranyar di PT BISI International Tbk (BISI) yang bergerak di bidang pertanian. Sebanyak 152,68 juta lembar saham BISI dibeli, sehingga investor ini kini mengendalikan 5,09% saham.
Ramajanto, investor individu di emiten industri pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR), lalu menambah saham sebanyak 10 juta lembar, sedangkan Sukarto Bujung membeli tambahan 3,30 juta saham di perusahaan pengolahan dan distribusi beras premium PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).
Terakhir, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih terlihat melakukan buyback saham, kali ini sebanyak 12,55 juta DOID dan 1,80 juta saham INTP. (KD)
Baca petunjuk pasar terbaru hanya di IDN Financials!