PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.020

+5 (+0,49%)

JAKARTA. Kinerja bisnis PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) diproyeksikan terus tumbuh stabil, menyusul sejumlah langkah ekspansi yang dirancang oleh perseroan, menurut riset OCBC Sekuritas Indonesia.

Kevin Jonathan Panjaitan, Analis OCBC Sekuritas, mengatakan saat ini PGEO memiliki kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan yang terpasang sebanyak 672 megawatt (MW), serta berencana mencapai kapasitas 1 GW dalam 2 tahun mendatang. Target ini juga akan dibarengi dengan pendekatan merger and acquisition (M&A).

“Dengan ekspansi yang agresif ini, PGEO dapat mengkapitalisasi peningkatan permintaan terhadap energi terbarukan dan mengalami peningkatan pendapatan ke depannya,” jelas Kevin, dalam Equity Research yang dirilis 10 Juli 2024.

Di samping itu, kata Kevin, PGEO juga memiliki dukungan pendanaan low cost funding yang cukup memadai, karena berada di bawah naungan Grup Pertamina. Apalagi, imbuh Kevin, Grup Pertamina juga memiliki fokus pengembangan energi terbarukan. Hal ini juga terlihat dari penerbitan green bond Pertamina yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.

Dari sisi operasional, OCBC Sekuritas juga memproyeksikan pertumbuhan pendapatan PGEO yang cukup stabil. Hal ini didukung oleh kontrak jangka panjang yang diterima oleh perseroan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

“Dengan potensi pertumbuhan yang baik dari rencana penambahan kapasitas ke depan dan didukung oleh pendapatan yang stabil, kami merekomendasikan beli (buy) untuk PGEO, dengan harga sasaran di Rp 1.400 per saham berdasarkan pendekatan discounted cash flow,” ungkap Kevin. (KR)